Nomor Surat: 4
Arti Nama Surat: Wanita
Jumlah ayat: 176 (seratus tujuh puluh enam) ayat
Diturunkan di:
Golongan surat:
Informasi Tambahan:
Arti Nama Surat: Wanita
Jumlah ayat: 176 (seratus tujuh puluh enam) ayat
Diturunkan di:
Golongan surat:
Informasi Tambahan:
Wahai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang
diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
QS. an-Nisa’ (4) : 1
QS. an-Nisa’ (4) : 1
Dan berikanlah kepada anak-anak
yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik
dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu.
Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa
yang besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 2
QS. an-Nisa’ (4) : 2
Dan jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana
kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi: Dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang
kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat
aniaya.
QS. an-Nisa’ (4) : 3
QS. an-Nisa’ (4) : 3
Berikanlah maskawin (mahar)
kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari
maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu
(sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.
QS. an-Nisa’ (4) : 4
QS. an-Nisa’ (4) : 4
Dan janganlah kamu serahkan
kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada
dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.
Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan
ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.
QS. an-Nisa’ (4) : 5
QS. an-Nisa’ (4) : 5
Dan ujilah anak yatim itu sampai
mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka
telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka
harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari
batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannnya)
sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu,
maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan
barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang
patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka
hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka.
Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
QS. an-Nisa’ (4) : 6
QS. an-Nisa’ (4) : 6
Bagi orang laki-laki ada hak
bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang
wanita ada ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah
ditetapkan.
QS. an-Nisa’ (4) : 7
QS. an-Nisa’ (4) : 7
Dan apabila sewaktu pembagian
itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka
dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
baik.
QS. an-Nisa’ (4) : 8
QS. an-Nisa’ (4) : 8
Dan hendaklah takut kepada Allah
orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.
QS. an-Nisa’ (4) : 9
QS. an-Nisa’ (4) : 9
Sesungguhnya orang-orang yang
memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala
(neraka).
QS. an-Nisa’ (4) : 10
QS. an-Nisa’ (4) : 10
Allah mensyariatkan bagimu
tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. yaitu: Bahagian seorang
anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika
anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua
pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang
saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa,
bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak
mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya
mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara,
maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas)
sesudah dipenuhi-dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah
dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak
mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya
bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 11
QS. an-Nisa’ (4) : 11
Dan bagimu (suami-suami)
seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka
tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka
kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah
dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.
Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu
tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri
memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah
dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar
hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan
yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi
mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara
perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis
saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu
lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu,
sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar
utangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah
menetapkan yang demikian itu sebagai) syariat yang benar-benar dari
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.
QS. an-Nisa’ (4) : 12
QS. an-Nisa’ (4) : 12
(Hukum-hukum tersebut) itu
adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah
dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir
di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah
kemenangan yang besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 13
QS. an-Nisa’ (4) : 13
Dan barangsiapa yang
mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya,
niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di
dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.
QS. an-Nisa’ (4) : 14
QS. an-Nisa’ (4) : 14
Dan (terhadap) para wanita yang
mengerjakan perbuatan keji, hendaklah ada empat orang saksi diantara
kamu (yang menyaksikannya). Kemudian apabila mereka telah memberi
persaksian, maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai
mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi jalan yang lain
kepadanya.
QS. an-Nisa’ (4) : 15
QS. an-Nisa’ (4) : 15
Dan terhadap dua orang yang
melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah hukuman kepada
keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan memperbaiki diri, maka
biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 16
QS. an-Nisa’ (4) : 16
Sesungguhnya taubat di sisi
Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan
lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka
mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 17
QS. an-Nisa’ (4) : 17
Dan tidaklah taubat itu
diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang)
hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah)
ia mengatakan: “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang” Dan tidak (pula
diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam
kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.
QS. an-Nisa’ (4) : 18
QS. an-Nisa’ (4) : 18
Wahai orang orang yang beriman,
tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan
janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali
sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila
mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan
mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
QS. an-Nisa’ (4) : 19
QS. an-Nisa’ (4) : 19
Dan jika kamu ingin mangganti
isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada
seseorang diantara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu
mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan
mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan
(menanggung) dosa yang nyata?
QS. an-Nisa’ (4) : 20
QS. an-Nisa’ (4) : 20
Bagaimana kamu akan
mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur)
dengan yang lain sebagai suami isteri. Dan mereka (isteri-isterimu)
telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.
QS. an-Nisa’ (4) : 21
QS. an-Nisa’ (4) : 21
Dan janganlah kamu kawini
wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang
telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah
dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).
QS. an-Nisa’ (4) : 22
QS. an-Nisa’ (4) : 22
Diharamkan atas kamu
(mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu
yang perempuan; saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara
ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan;
ibu-ibumu yang menyusukan kamu; saudara perempuan sepesusuan; ibu-ibu
isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari
isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan
isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu
mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu
(menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang
bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 23
QS. an-Nisa’ (4) : 23
Dan (diharamkan juga kamu
mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki
(Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan
dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri
dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri
yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada
mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah
mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling
merelakannya, sesudah menentukan mahar itu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 24
QS. an-Nisa’ (4) : 24
Dan barangsiapa di antara kamu
(orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita
merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari
budak-budak yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian
kamu adalah dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka
dengan seizin tuannya, dan berilah maskawinnya menurut yang patut,
sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan
bukan (pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya;
dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka
mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman
dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini
budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kemasyakatan
menjaga diri (dari perbuatan zina) di antara kamu, dan kesabaran itu
lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 25
QS. an-Nisa’ (4) : 25
Allah hendak menerangkan (hukum
syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang
sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu.
Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 26
QS. an-Nisa’ (4) : 26
Dan Allah hendak menerima
taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud
supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).
QS. an-Nisa’ (4) : 27
QS. an-Nisa’ (4) : 27
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
QS. an-Nisa’ (4) : 28
QS. an-Nisa’ (4) : 28
Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.
QS. an-Nisa’ (4) : 29
QS. an-Nisa’ (4) : 29
Dan barangsiapa berbuat
demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan
memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.
QS. an-Nisa’ (4) : 30
QS. an-Nisa’ (4) : 30
Jika kamu menjauhi dosa-dosa
besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya
Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami
masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
QS. an-Nisa’ (4) : 31
QS. an-Nisa’ (4) : 31
Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak
dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian
dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada
bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah
sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
QS. an-Nisa’ (4) : 32
QS. an-Nisa’ (4) : 32
Bagi tiap-tiap harta
peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat,
Kami jadikan pewaris-pewarisnya. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu
telah bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka
bahagiannya. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
QS. an-Nisa’ (4) : 33
QS. an-Nisa’ (4) : 33
Kaum laki-laki itu adalah
pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri di balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah
memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatiri nusyuznya, maka
nasehatilah mereka dan pisahkanlah diri dari tempat tidur mereka, dan
pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu
mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi
lagi Maha Besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 34
QS. an-Nisa’ (4) : 34
Dan jika kamu khawatirkan ada
persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga
laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang
hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik
kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.
QS. an-Nisa’ (4) : 35
QS. an-Nisa’ (4) : 35
Sembahlah Allah dan janganlah
kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada
dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil
dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri,
QS. an-Nisa’ (4) : 36
QS. an-Nisa’ (4) : 36
(yaitu) orang-orang yang kikir,
dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia
Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah
menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.
QS. an-Nisa’ (4) : 37
QS. an-Nisa’ (4) : 37
Dan (juga) orang-orang yang
menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian.
Barangsiapa yang mengambil syaithan itu menjadi temannya, maka syaithan
itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
QS. an-Nisa’ (4) : 38
QS. an-Nisa’ (4) : 38
Apakah kemudharatannya bagi
mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan
menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka?
Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 39
QS. an-Nisa’ (4) : 39
Sesungguhnya Allah tidak
menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan
sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan
dari sisi-Nya pahala yang besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 40
QS. an-Nisa’ (4) : 40
Maka bagaimanakah (halnya orang
kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari
tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).
QS. an-Nisa’ (4) : 41
QS. an-Nisa’ (4) : 41
Di hari itu orang-orang kafir
dan orang-orang yang mendurhakai Rasul, ingin supaya mereka
disamaratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari
Allah) sesuatu kejadianpun.
QS. an-Nisa’ (4) : 42
QS. an-Nisa’ (4) : 42
Wahai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang
kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu
mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari
tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu
tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
(suci): Sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun.
QS. an-Nisa’ (4) : 43
QS. an-Nisa’ (4) : 43
Apakah kamu tidak melihat
orang-orang yang telah diberi bahagian dari Al Kitab (Taurat)? Mereka
membeli (memilih) kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka bermaksud
supaya kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang benar).
QS. an-Nisa’ (4) : 44
QS. an-Nisa’ (4) : 44
Dan Allah lebih mengetahui
(dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi
Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).
QS. an-Nisa’ (4) : 45
QS. an-Nisa’ (4) : 45
Yaitu orang-orang Yahudi,
mereka merobah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata: “Kami
mendengar”, tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan
pula): “Dengarlah” semoga kamu tidak dapat mendengar apa-apa. Dan
(mereka mengatakan): “Raa ina” dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela
agama. Sekiranya mereka mengatakan: “Kami mendengar dan menurut, dan
dengarlah, dan perhatikanlah kami”, tentulah itu lebih baik bagi mereka
dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran
mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis.
QS. an-Nisa’ (4) : 46
QS. an-Nisa’ (4) : 46
Wahai orang-orang yang telah
diberi Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al
Qur’an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami merobah
muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka
sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada
hari Sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
QS. an-Nisa’ (4) : 47
QS. an-Nisa’ (4) : 47
Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 48
QS. an-Nisa’ (4) : 48
Apakah kamu tidak memperhatikan
orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan
siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikitpun.
QS. an-Nisa’ (4) : 49
QS. an-Nisa’ (4) : 49
Perhatikanlah, betapakah mereka
mengada-adakan dusta terhadap Allah? Dan cukuplah perbuatan itu
menjadi dosa yang nyata (bagi mereka).
QS. an-Nisa’ (4) : 50
QS. an-Nisa’ (4) : 50
Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-orang yang diberi bahagian dari Al Kitab? Mereka percaya kepada
yang disembah selain Allah dan thaghut, dan mengatakan kepada
orang-orang kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya
dari orang-orang yang beriman.
QS. an-Nisa’ (4) : 51
QS. an-Nisa’ (4) : 51
Mereka itulah orang yang
dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu
sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya.
QS. an-Nisa’ (4) : 52
QS. an-Nisa’ (4) : 52
Ataukah ada bagi mereka
bahagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan
memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia.
QS. an-Nisa’ (4) : 53
QS. an-Nisa’ (4) : 53
Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad)
lantaran karunia yang Allah telah berikan kepada manusia itu?
Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 54
QS. an-Nisa’ (4) : 54
Maka di antara mereka
(orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya,
dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari
beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang
menyala-nyala apinya.
QS. an-Nisa’ (4) : 55
QS. an-Nisa’ (4) : 55
Sesungguhnya orang yang kafir
kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka.
Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit
yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 56
QS. an-Nisa’ (4) : 56
Dan orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kelak akan Kami masukkan
mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal
mereka di dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang
suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.
QS. an-Nisa’ (4) : 57
QS. an-Nisa’ (4) : 57
Sesungguhnya Allah menyuruh
kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh
kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
QS. an-Nisa’ (4) : 58
QS. an-Nisa’ (4) : 58
Wahai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulil Amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
QS. an-Nisa’ (4) : 59
QS. an-Nisa’ (4) : 59
Apakah kamu tidak memperhatikan
orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka
hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintahkan
mengingkari thaghut itu. Dan syaithan bermaksud menyesatkan mereka
(dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
QS. an-Nisa’ (4) : 60
QS. an-Nisa’ (4) : 60
Apabila dikatakan kepada
mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan
dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik
menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.
QS. an-Nisa’ (4) : 61
QS. an-Nisa’ (4) : 61
Maka bagaimanakah halnya
apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu mushibah
disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang
kepadamu sambil bersumpah: “Demi Allah, kami sekali-kali tidak
menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang
sempurna”.
QS. an-Nisa’ (4) : 62
QS. an-Nisa’ (4) : 62
Mereka itu adalah orang-orang
yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu
berpalinglah kamu dari pada mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan
katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 63
QS. an-Nisa’ (4) : 63
Dan Kami tidak mengutus
seseorang Rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.
Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu,
lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk
mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 64
QS. an-Nisa’ (4) : 64
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada
hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam
hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya.
QS. an-Nisa’ (4) : 65
QS. an-Nisa’ (4) : 65
Dan sesungguhnya kalau Kami
perintahkan kepada mereka: “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari
kampungmu”, niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian
kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran
yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik
bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),
QS. an-Nisa’ (4) : 66
QS. an-Nisa’ (4) : 66
dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami.
QS. an-Nisa’ (4) : 67
QS. an-Nisa’ (4) : 67
Dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
QS. an-Nisa’ (4) : 68
QS. an-Nisa’ (4) : 68
Dan barangsiapa yang mentaati
Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang
yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah
teman yang sebaik-baiknya.
QS. an-Nisa’ (4) : 69
QS. an-Nisa’ (4) : 69
Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.
QS. an-Nisa’ (4) : 70
QS. an-Nisa’ (4) : 70
Wahai orang-orang yang beriman,
bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran)
berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!
QS. an-Nisa’ (4) : 71
QS. an-Nisa’ (4) : 71
Dan sesungguhnya di antara kamu
ada orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka
jika kamu ditimpa mushibah ia berkata: “Sesungguhnya Tuhan telah
menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang
bersama-sama mereka”.
QS. an-Nisa’ (4) : 72
QS. an-Nisa’ (4) : 72
Dan sungguh jika kamu beroleh
karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seolah-olah
belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia: “Wahai,
kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan
yang besar (pula)”.
QS. an-Nisa’ (4) : 73
QS. an-Nisa’ (4) : 73
Karena itu, hendaklah
orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat
berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah,
lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan
kepadanya pahala yang besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 74
QS. an-Nisa’ (4) : 74
Mengapa kamu tidak mau
berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik
laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya
Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim
penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah
kami penolong dari sisi Engkau!”.
QS. an-Nisa’ (4) : 75
QS. an-Nisa’ (4) : 75
Orang-orang yang beriman
berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang dijalan
thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaithan itu, karena
sesungguhnya tipu daya syaithan itu adalah lemah.
QS. an-Nisa’ (4) : 76
QS. an-Nisa’ (4) : 76
Tidakkah kamu perhatikan
orang-orang yang dikatakan kepada mereka: “Tahanlah tanganmu (dari
berperang), dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat!” Setelah diwajibkan
kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan
munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah,
bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: “Ya Tuhan kami,
mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau
tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa
waktu lagi?” Katakanlah: “Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan
akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak
akan dianiaya sedikitpun.
QS. an-Nisa’ (4) : 77
QS. an-Nisa’ (4) : 77
Di mana saja kamu berada,
kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang
tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka
mengatakan: ” Ini adalah dari sisi Allah “, dan kalau mereka ditimpa
sesuatu bencana mereka mengatakan: ” Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)
“. Katakanlah:” Semuanya (datang) dari sisi Allah “. Maka mengapa
orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
sedikitpun?
QS. an-Nisa’ (4) : 78
QS. an-Nisa’ (4) : 78
Apa saja nikmat yang kamu
peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka
dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada
segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.
QS. an-Nisa’ (4) : 79
QS. an-Nisa’ (4) : 79
Barangsiapa yang mentaati Rasul
itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang
berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi
pemelihara bagi mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 80
QS. an-Nisa’ (4) : 80
Dan mereka (orang-orang
munafik) mengatakan: ” (Kewajiban kami hanyalah) taat “. Tetapi apabila
mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat
di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka
katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu,
maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah.
Cukuplah Allah menjadi Pelindung.
QS. an-Nisa’ (4) : 81
QS. an-Nisa’ (4) : 81
Maka apakah mereka tidak
memperhatikan Al Qur’an? Kalau kiranya Al Qur’an itu bukan dari sisi
Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.
QS. an-Nisa’ (4) : 82
QS. an-Nisa’ (4) : 82
Dan apabila datang kepada
mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu
menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil
Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui
kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil
Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu,
tentulah kamu mengikut syaithan, kecuali sebahagian kecil saja (di
antaramu).
QS. an-Nisa’ (4) : 83
QS. an-Nisa’ (4) : 83
Maka berperanglah kamu pada
jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu
sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang).
Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah
amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya).
QS. an-Nisa’ (4) : 84
QS. an-Nisa’ (4) : 84
Barangsiapa yang memberikan
syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) dari
padanya. Dan barangsiapa yang memberi syafaat yang buruk, niscaya ia
akan memikul bahagian (dosa) dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
QS. an-Nisa’ (4) : 85
QS. an-Nisa’ (4) : 85
Apabila kamu diberi
penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan
itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu
(dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan
atas tiap-tiap sesuatu.
QS. an-Nisa’ (4) : 86
QS. an-Nisa’ (4) : 86
Allah, tidak ada Tuhan selain
Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak
ada keraguan padanya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan
(nya) dari pada Allah?
QS. an-Nisa’ (4) : 87
QS. an-Nisa’ (4) : 87
Maka mengapa kamu menjadi dua
golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah
membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri?
Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah
disesatkan Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu
tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
QS. an-Nisa’ (4) : 88
QS. an-Nisa’ (4) : 88
Mereka ingin supaya kamu
menjadi kafir sebagaimana mereka mereka telah menjadi kafir, lalu kamu
menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara
mereka penolong-penolong (mu), hingga mereka berhijrah pada jalan
Allah. Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana
saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara
mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong.
QS. an-Nisa’ (4) : 89
QS. an-Nisa’ (4) : 89
Kecuali orang-orang yang
meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu
telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu
sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi
kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada
mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika
mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan
perdamaian kepadamu maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk
menawan dan membunuh) mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 90
QS. an-Nisa’ (4) : 90
Kelak kamu akan dapati
(golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari
pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali
kepada fitnah (syirik), merekapun terjun ke dalamnya. Karena itu jika
mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian
kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka
tawanlah mereka dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemui mereka dan
merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata
(untuk menawan dan membunuh) mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 91
QS. an-Nisa’ (4) : 91
Dan tidak layak bagi seorang
mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah
(tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah
(hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta
membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu),
kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si
terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mukmin, maka (hendaklah
si pembunuh) memerdekakan hamba-sahaya yang beriman. Dan jika ia (si
terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka
dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan
kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang
beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si
pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari
pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 92
QS. an-Nisa’ (4) : 92
Dan barangsiapa yang membunuh
seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia
di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta
menyediakan azab yang besar baginya.
QS. an-Nisa’ (4) : 93
QS. an-Nisa’ (4) : 93
Wahai orang-orang yang beriman,
apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan
janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan” salam
“kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin ” (lalu kamu membunuhnya), dengan
maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada
harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah
menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. an-Nisa’ (4) : 94
QS. an-Nisa’ (4) : 94
Tidaklah sama antara mukmin
yang duduk (yang tidak turut berperang) yang tidak mempunyai uzur
dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan
jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan
jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derjat. Kepada masing-masing
mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan
orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang
besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 95
QS. an-Nisa’ (4) : 95
(Yaitu) beberapa derjat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 96
QS. an-Nisa’ (4) : 96
Sesungguhnya orang-orang yang
diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada
mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini? “. Mereka
menjawab:” Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah) “.
Para malaikat berkata:” Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu
dapat berhijrah di bumi itu? “. Orang-orang itu tempatnya neraka
Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
QS. an-Nisa’ (4) : 97
QS. an-Nisa’ (4) : 97
Kecuali mereka yang tertindas
baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya
upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah).
QS. an-Nisa’ (4) : 98
QS. an-Nisa’ (4) : 98
Mereka itu, mudah-mudahan Allah memaafkannya. Dan adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
QS. an-Nisa’ (4) : 99
QS. an-Nisa’ (4) : 99
Barangsiapa berhijrah di jalan
Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang
luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan
maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian
menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dimaksud), maka sungguh telah
tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 100
QS. an-Nisa’ (4) : 100
Dan apabila kamu bepergian di
muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar shalat (mu), jika kamu
takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu
adalah musuh yang nyata bagimu.
QS. an-Nisa’ (4) : 101
QS. an-Nisa’ (4) : 101
Dan apabila kamu berada di
tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat
bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri
(shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang
shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), maka
hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan
hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bershalat, lalu
bershalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan
menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap
senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan
sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika
kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang
sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan
azab yang menghinakan bagi orang-orang yang kafir itu.
QS. an-Nisa’ (4) : 102
QS. an-Nisa’ (4) : 102
Maka apabila kamu telah
menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman,
maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu
adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
QS. an-Nisa’ (4) : 103
QS. an-Nisa’ (4) : 103
Janganlah kamu berhati lemah
dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka
sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu
menderita, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka
harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 104
QS. an-Nisa’ (4) : 104
Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu,
dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah),
karena (membela) orang-orang yang khianat,
QS. an-Nisa’ (4) : 105
QS. an-Nisa’ (4) : 105
dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 106
QS. an-Nisa’ (4) : 106
Dan janganlah kamu berdebat
(untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat lagi bergelimang dosa.
QS. an-Nisa’ (4) : 107
QS. an-Nisa’ (4) : 107
Mereka bersembunyi dari
manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah
beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan
rahasia yang Allah tidak ridhai. Dan adalah Allah Maha Meliputi
(ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.
QS. an-Nisa’ (4) : 108
QS. an-Nisa’ (4) : 108
Beginilah kamu, kamu sekalian
adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan
dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk (membela)
mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang jadi pelindung mereka
(terhadap siksa Allah)?
QS. an-Nisa’ (4) : 109
QS. an-Nisa’ (4) : 109
Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun
kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 110
QS. an-Nisa’ (4) : 110
Barangsiapa yang mengerjakan
dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya
sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 111
QS. an-Nisa’ (4) : 111
Dan barangsiapa yang
mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang
yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu
kebohongan dan dosa yang nyata.
QS. an-Nisa’ (4) : 112
QS. an-Nisa’ (4) : 112
Sekiranya bukan karena karunia
Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka telah
bermaksud untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan
dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat memberi mudharat sedikitpun
kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah
kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui.
Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.
QS. an-Nisa’ (4) : 113
QS. an-Nisa’ (4) : 113
Tidak ada kebaikan pada
kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang
yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat
demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi
kepadanya pahala yang besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 114
QS. an-Nisa’ (4) : 114
Dan barangsiapa yang menentang
Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan
jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia berkuasa terhadap kesesatan
yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan
Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
QS. an-Nisa’ (4) : 115
QS. an-Nisa’ (4) : 115
Sesungguhnya Allah tidak
mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni
dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka
sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
QS. an-Nisa’ (4) : 116
QS. an-Nisa’ (4) : 116
Yang mereka sembah selain
Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala
itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaithan yang durhaka,
QS. an-Nisa’ (4) : 117
QS. an-Nisa’ (4) : 117
yang dilaknati Allah dan
syaithan itu mengatakan: ” Saya benar-benar akan mengambil dari
hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya).
QS. an-Nisa’ (4) : 118
QS. an-Nisa’ (4) : 118
Dan saya benar-benar akan
menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada
mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang
ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan saya suruh mereka
(merobah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya “.
Barangsiapa yang menjadikan syaithan menjadi pelindung selain Allah,
maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.
QS. an-Nisa’ (4) : 119
QS. an-Nisa’ (4) : 119
Syaitan itu memberikan
janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada
mereka, padahal syaithan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari
tipuan belaka.
QS. an-Nisa’ (4) : 120
QS. an-Nisa’ (4) : 120
Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya.
QS. an-Nisa’ (4) : 121
QS. an-Nisa’ (4) : 121
Orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang
mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah
yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?
QS. an-Nisa’ (4) : 122
QS. an-Nisa’ (4) : 122
(Pahala dari Allah) itu
bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong dan tidak (pula) menurut
angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya
akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat
pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.
QS. an-Nisa’ (4) : 123
QS. an-Nisa’ (4) : 123
Barangsiapa yang mengerjakan
amal-amal saleh, baik ia laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang
beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya
walau sedikitpun.
QS. an-Nisa’ (4) : 124
QS. an-Nisa’ (4) : 124
Dan siapakah yang lebih baik
agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah,
sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.
QS. an-Nisa’ (4) : 125
QS. an-Nisa’ (4) : 125
Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha Meliputi segala sesuatu.
QS. an-Nisa’ (4) : 126
QS. an-Nisa’ (4) : 126
Dan mereka minta fatwa
kepadamu tentang para wanita. Katakanlah:” Allah memberi fatwa kepadamu
tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Qur’an (juga
memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan
kepada mereka apa yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin
mengawini mereka dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan
(Allah menyuruh) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan
kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah
Maha Mengetahuinya “.
QS. an-Nisa’ (4) : 127
QS. an-Nisa’ (4) : 127
Dan jika seorang wanita
khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak
mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan
perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut
tabiatnya kikir. Dan jika kamu menggauli isterimu dengan baik dan
memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya
Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. an-Nisa’ (4) : 128
QS. an-Nisa’ (4) : 128
Dan kamu sekali-kali tidak
akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri (mu), walaupun kamu
sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu
cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain
terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri
(dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 129
QS. an-Nisa’ (4) : 129
Jika keduanya bercerai, maka
Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan
karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 130
QS. an-Nisa’ (4) : 130
Dan kepunyaan Allah-lah apa
yang di langit dan apa yang di bumi, dan sungguh Kami telah
memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan
(juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir
maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi
hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
QS. an-Nisa’ (4) : 131
QS. an-Nisa’ (4) : 131
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
QS. an-Nisa’ (4) : 132
QS. an-Nisa’ (4) : 132
Jika Allah menghendaki,
niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia datangkan umat yang
lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha Kuasa berbuat
demikian.
QS. an-Nisa’ (4) : 133
QS. an-Nisa’ (4) : 133
Barangsiapa yang menghendaki
pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala
dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
QS. an-Nisa’ (4) : 134
QS. an-Nisa’ (4) : 134
Wahai orang-orang yang
beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi
saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan
kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata)
atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
QS. an-Nisa’ (4) : 135
QS. an-Nisa’ (4) : 135
Wahai orang-orang yang
beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab
yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
QS. an-Nisa’ (4) : 136
QS. an-Nisa’ (4) : 136
Sesungguhnya orang-orang yang
beriman, kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kemudian kafir lagi,
kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan
memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada
jalan yang lurus.
QS. an-Nisa’ (4) : 137
QS. an-Nisa’ (4) : 137
Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih.
QS. an-Nisa’ (4) : 138
QS. an-Nisa’ (4) : 138
(Yaitu) orang-orang yang
mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi
orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
QS. an-Nisa’ (4) : 139
QS. an-Nisa’ (4) : 139
Dan sungguh Allah telah
menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur’an bahwa apabila kamu mendengar
ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang
kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka
memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat
demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan
mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
Jahannam.
QS. an-Nisa’ (4) : 140
QS. an-Nisa’ (4) : 140
(Yaitu) orang-orang yang
menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai
orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah
mereka berkata:” Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu? “Dan jika
orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata:”
Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang
yang beriman? “Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari
kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada
orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
QS. an-Nisa’ (4) : 141
QS. an-Nisa’ (4) : 141
Sesungguhnya orang-orang
munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan
apabila mereka berdiri untuk bershalat mereka berdiri dengan malas.
Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah
mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.
QS. an-Nisa’ (4) : 142
QS. an-Nisa’ (4) : 142
Mereka dalam keadaan ragu-ragu
antara yang demikian (iman atau kafir): Tidak masuk kepada golongan
ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu
(orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu
sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
QS. an-Nisa’ (4) : 143
QS. an-Nisa’ (4) : 143
Wahai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan
meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang
nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?
QS. an-Nisa’ (4) : 144
QS. an-Nisa’ (4) : 144
Sesungguhnya orang-orang
munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka,
dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 145
QS. an-Nisa’ (4) : 145
Kecuali orang-orang yang
taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah
dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka
itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan
memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 146
QS. an-Nisa’ (4) : 146
Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.
QS. an-Nisa’ (4) : 147
QS. an-Nisa’ (4) : 147
Allah tidak menyukai ucapan
buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang
dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
QS. an-Nisa’ (4) : 148
QS. an-Nisa’ (4) : 148
Jika kamu melahirkan sesuatu
kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang
lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.
QS. an-Nisa’ (4) : 149
QS. an-Nisa’ (4) : 149
Sesungguhnya orang-orang yang
kafir kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan
antara Allah dan Rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: ” Kami beriman
kepada yang sebahagian (dari Rasul-rasul itu), dan kami kafir terhadap
sebahagian (yang lain) “, serta bermaksud (dengan perkataan itu)
mengambil jalan (lain) di antara yang demikian (iman atau kafir).
QS. an-Nisa’ (4) : 150
QS. an-Nisa’ (4) : 150
Merekalah orang-orang yang
kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang
kafir itu siksaan yang menghinakan.
QS. an-Nisa’ (4) : 151
QS. an-Nisa’ (4) : 151
Orang-orang yang beriman
kepada Allah dan para Rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan seorangpun di
antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahala. Dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. an-Nisa’ (4) : 152
QS. an-Nisa’ (4) : 152
Ahli Kitab meminta kepadamu
agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka
sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu.
Mereka berkata:” Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata “. Maka
mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak
sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami
maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa
keterangan yang nyata.
QS. an-Nisa’ (4) : 153
QS. an-Nisa’ (4) : 153
Dan telah Kami angkat ke atas
(kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima) perjanjian (yang telah
Kami ambil dari) mereka. Dan Kami perintahkan kepada mereka:” Masukilah
pintu gerbang itu sambil bersujud “, dan Kami perintahkan (pula)
kepada mereka:” Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu
“, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh.
QS. an-Nisa’ (4) : 154
QS. an-Nisa’ (4) : 154
Maka (Kami lakukan terhadap
mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu,
dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan
mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: ”
Hati kami tertutup. “Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati
mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali
sebahagian kecil dari mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 155
QS. an-Nisa’ (4) : 155
Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina).
QS. an-Nisa’ (4) : 156
QS. an-Nisa’ (4) : 156
Dan karena ucapan mereka:” Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putera Maryam,
Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang
dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang
dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula)
yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
QS. an-Nisa’ (4) : 157
QS. an-Nisa’ (4) : 157
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 158
QS. an-Nisa’ (4) : 158
Tidak ada seorangpun dari Ahli
Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan
di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 159
QS. an-Nisa’ (4) : 159
Maka disebabkan kezaliman
orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang
baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka
banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
QS. an-Nisa’ (4) : 160
QS. an-Nisa’ (4) : 160
Dan disebabkan mereka memakan
riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan
karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang
pedih.
QS. an-Nisa’ (4) : 161
QS. an-Nisa’ (4) : 161
Tetapi orang-orang yang
mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka
beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur’an), dan apa
yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang
besar.
QS. an-Nisa’ (4) : 162
QS. an-Nisa’ (4) : 162
Sesungguhnya Kami telah
memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada
Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu
(pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yaqub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.
QS. an-Nisa’ (4) : 163
QS. an-Nisa’ (4) : 163
Dan (Kami telah mengutus)
Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu
dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka
kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
QS. an-Nisa’ (4) : 164
QS. an-Nisa’ (4) : 164
(Mereka Kami utus) selaku
Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya
tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya
Rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 165
QS. an-Nisa’ (4) : 165
(Mereka tidak mau mengakui
yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Qur’an yang
diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan
malaikat-malaikatpun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah menjadi saksi.
QS. an-Nisa’ (4) : 166
QS. an-Nisa’ (4) : 166
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya.
QS. an-Nisa’ (4) : 167
QS. an-Nisa’ (4) : 167
Sesungguhnya orang-orang yang
kafir dan melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni
(dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka.
QS. an-Nisa’ (4) : 168
QS. an-Nisa’ (4) : 168
Kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
QS. an-Nisa’ (4) : 169
QS. an-Nisa’ (4) : 169
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad)
itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah
kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka
kekafiran itu tidak merugikan sedikitpun kepada Allah) karena
sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah.
Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. an-Nisa’ (4) : 170
QS. an-Nisa’ (4) : 170
Wahai Ahli Kitab, janganlah
kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam,
dan (dengan tiupan) roh daripada-Nya. Maka berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: ” (Tuhan itu)
tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu.
Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai
anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah
Allah untuk menjadi Pemelihara.
QS. an-Nisa’ (4) : 171
QS. an-Nisa’ (4) : 171
Al Masih sekali-kali tidak
enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan)
malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan
dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan
mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.
QS. an-Nisa’ (4) : 172
QS. an-Nisa’ (4) : 172
Adapun orang-orang yang
beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala
mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun
orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan
menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan
memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain daripada
Allah.
QS. an-Nisa’ (4) : 173
QS. an-Nisa’ (4) : 173
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur’an).
QS. an-Nisa’ (4) : 174
QS. an-Nisa’ (4) : 174
Adapun orang-orang yang
beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya, niscaya
Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar daripada-Nya
(surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan
yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.
QS. an-Nisa’ (4) : 175
QS. an-Nisa’ (4) : 175
Mereka meminta fatwa kepadamu
(tentang kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang
kalalah (yaitu): Jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai
anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang
perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya
yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia
tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka
bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang
meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara
laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak
bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini)
kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
QS. an-Nisa’ (4) : 176
QS. an-Nisa’ (4) : 176
Tidak ada komentar:
Posting Komentar